OtoConcept.net – Alex Lowes (Kawasaki Racing Team WorldSBK) mengamankan P5 setelah kalah dalam pertarungan akhir balapan dengan Garrett Gerloff (Bonovo Action BMW) di Race 2 untuk Kejuaraan Dunia MOTUL FIM Superbike.
Pemulihan yang baik bagi pembalap pemilik nomor #22 itu setelah kecelakaannya di Race 1 dan dirinya mengungkapkan perubahan mentalitas antara Race 1 dan Race 2 yang memungkinkannya mengamankan posisi kelima di Sirkuit Cremona. Pembalap Inggris itu juga berbicara tentang bagaimana suhu yang lebih tinggi memengaruhi motornya.
Lowes menempati posisi keempat dalam sesi Tissot Superpole hari Sabtu, meskipun dirinya berupaya untuk ke baris terdepan saat grid Race 1 setelah Danilo Petrucci (Barni Spark Racing Team) diberi penalti grid tiga tempat. Saat menuju di posisi podium, Lowes terjatuh di Tikungan 7 yang mengakhiri harapannya untuk naik podium.
BACA JUGA : Kawasaki Merasa Tidak Masalah Tanpa Adanya Jonathan Rea di WSBK 2025
Meskipun dirinya mampu mengamankan posisi kedua di Tissot Superpole Race, setelah memilih untuk menggunakan ban SCX yang lebih keras sementara beberapa rivalnya menggunakan SCQ.
Saat race ke 2 Lowes memulai dari barisan terdepan setelah naik podium pagi, tetapi dirinya langsung turun ke posisi keempat di belakang pemenang balapan Danilo Petrucci (Barni Spark Racing Team) serta Nicolo Bulega (Aruba.it Racing – Ducati) dan Andrea Iannone (Team GoEleven).
BACA JUGA : Bakal Ada Kelas Baru Di WSBK 2026, Pengganti WorldSSP300?

Dirinya tertinggal di belakang Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati) yang sedang mengejar pada Putaran 7 dan bertahan di P5 selama beberapa putaran sebelum menyalip Iannone untuk posisi keempat. Dirinya justru bertahan hingga Putaran 22 dari balapan 23 putaran, ketika Gerloff berada di depannya saat mengerem di Tikungan 11.
“Saya menjalani balapan yang bagus. Kami melakukannya dengan baik dan maksimal, saya tidak bisa berbuat lebih banyak hari ini, dan kami harus senang dengan P5,” bebernya.
BACA JUGA : Terbukti Alvaro Bautista Yakin Bisa Pertahankan Gelar Juara WSBK
Pembalap Inggris itu kemudian menjelaskan bagaimana ada perubahan mentalitas dari Sabtu ke Minggu, lebih memilih untuk ‘berlomba’ di hari terakhir Putaran Italia sedangkan pada Sabtu, dirinya bermaksud memanfaatkan beberapa pembalap yang keluar dari posisi. Dirinya juga membantah gagasan bahwa kurangnya informasi menjadi penyebab tidak dapat naik podium, tetapi peningkatan suhu dibandingkan dengan balapan Minggu pagi.
“Saya terjatuh di Race 1 karena saya ingin bersaing dengan Ducati. Bisa dibilang, dengan Iannone dan Alvaro sedikit di belakang, ada peluang untuk naik podium. Mentalitas saya adalah mencoba dan bertahan dengan mereka. Motornya bagus sampai akhir, kecepatan saya sangat konsisten dan kami hanya kekurangan kecepatan dalam kondisi panas,” tutupnya.
Foto : worldsbk