First Ride Honda EM1 e: BeAT Versi Motor Listrik

First Ride Honda EM1 e

OtoConcept.net – PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) Main dealer Honda Jatim dan NTT sudah resmi kenalkan Honda EM1 e: untuk masyarakat Jawa Timur, secara bersamaan media, vloger dan bloger otomotif diberi kesempatan untuk first ride motor listrik pertama Honda.

Dibanderol dengan harga Rp 46.166.000 untuk Honda EM1 e: serta Rp 46.666.000 untuk Honda EM1 e: PLUS, bisa dikatakan Honda EM1 e: lebih mirip Honda BeAT tapi ini versi motor listrik. CHR

Spesifikasi Honda EM1e

DESAIN
Dari sisi desain, harus diakui EM1 e: ini sangat berbeda dari bentuk skutik Honda untuk pasar Indonesia pada umumnya, yang rata-rata kesannya sporty dengan garis bodi serba tajam. Yang biasanya pertama lihat bisa langsung bikin suka.

Kalau diperhatikan, garis bodi EM1 e: kesannya memang simpel tapi kaku. Bagian bodi belakang tampak besar serta buntung tanpa sepatbor dikombinasikan dengan ukuran diameter roda depan 90/90-12, sementara belakang 100/90-10.

FITUR & TEKNOLOGI
Untuk urusan fitur dan teknologi yang ada di EM1 e:, ternyata termasuk sederhana untuk sebuah skutik dengan harga mencapai Rp 46 jutaan.

Honda EM1 e: ini masih mengadopsi kunci kontak konvensional berpengaman magnet seperti milik BeAT, belum pakai keyless. Bergeser di area panel instrumennya, modelnya mirip milik Genio. Pakai rumah bulat yang isinya info kecepatan, odometer, jam, tripmeter, dan kapasitas baterai.

Tidak hanya itu saja, ada pula info “push start” sebagai pertanda kalau “mesin” siap dinyalakan dan dinyalakannya persis seperti matic Honda pada umumnya yang harus menekan tuas rem dan tombol start.

Pada bagian atasnya ada 2 tulisan, yaitu Ready untuk menandakan motor siap jalan, dan Econ yang menandakan riding mode yang dipilih. Jadi kalau lambang Econ menyala pakai yang hemat, kalau mati menggunakan yang standar.

RIDING POSITION & HANDLING
Ukuran Honda EM1 e: kecil, enggak beda jauh jika dibanding Honda BeAT, hanya saja sedikit lebih pendek. Selain itu EM1 e: memiliki panjang x lebar x tinggi 1.795 x 680 x 1.080 mm, kalau yang PLUS karena ada tambahan behel, panjangnya jadi 1.860 mm. Sedangkan Honda BeAT 1.877 x 669 x 1.074 mm.

Meski kecil, bobot EM1 e: ternyata lebih berat loh. Berdasarkan data terkini, EM1 e: 94 kg, sedangkan EM1 e: PLUS 96 kg. Jadi lebih berat 5 kg dan 7 kg dari BeAT yang hanya 89 kg. Maklum rangka EM1 e: jenis underbone pakai pipa bulat.

Posisi berkendara yang ditawarkan juga mirip BeAT, karena deknya tinggi sehingga buat yang punya postur lebih dari 170 cm pasti kaki jadi terasa nangkring. Sisi positifnya dek EM1 e: ini ternyata sangat panjang, untuk sepatu ukuran 45 sekalipun pasti terasa lega.

Nah, untuk urusan handling, ternyata meski bobotnya lebih berat dari BeAT kalau dirasakan malah kesannya lebih ringan dan tentunya sangat lincah! Sama sekali enggak ada kesulitan saat dipakai meliak-liuk di lintasan yang disajikan.

Redaman suspensinya juga patut diacungi jempol, jadi kesan pertama yang dirasakan sangat nyaman. Untuk suspensi depan andalkan teleskopik dengan ukuran as yang tampak besar, sehingga kesannya kekar. Sedang suspensi belakang model ganda tanpa setelan.

PERFORMA

Andalkan motor listrik tipe brushless 3 phase yang berada di teromol atau tipe hub, yang tenaga maksimalnya cuma 1,7 kW atau 2,3 dk di 540 rpm. Malah kalau rated power hanya 0,58 kW atau 0,8 dk.

Sejak buka gas keluaran tenaga benar-benar terasa pelan. Digas sampai mentok di lintasan lurus hanya dapat 49 km/jam. Lumayan sih, toh juga bukan untuk balap, jadi angka segitu masih tergolong normal untuk motor listrik.

Jadi bisa dibilang performanya memang lebih cocok buat jarak dekat di lingkup terbatas, yang tak perlu kecepatan tinggi dan jarak dekat. Atau cocok pula bagi pengendara pemula yang memang tak butuh kecepatan tinggi.

Oiya khas motor listrik, naik EM1 e: ini sangat beda dibanding motor bermesin bakar. Utamanya karena tak ada suara dan tak ada getaran. Sangat senyap dan halus! Keluaran tenaga yang terbilang halus, enggak mengentak mengagetkan seperti yang sering dirasakan di motor listrik murah, tentunya karena pakai “controller” yang bagus.

Pada EM1 e: ini memang menarik, karena sistemnya agak beda jika dibanding motor listrik kebanyakan. Paling mudah, masih pakai 2 buah kabel gas. Biasanya motor listrik tak pakai, langsung seperti motor yang dilengkapi Throttle By Wire.

BATERAI & PENGISIAN
Spesifikasinya punya tegangan 50,26 Volt, kapasitas 29,4 Ah atau 1.494 Wh. Diklaim bisa untuk menempuh jarak 41,1 km. Untuk harga baterainya kisaran Rp 10 jutaan dengan bobot 10,2 kg di bagian atas sudah dilengkapi pegangan, jadi bisa diangkat pakai 1 tangan.

Nah, untuk pemasangannya di motor dikasih pengunci yang sangat solid, sehingga bisa dipastikan baterai tak akan terguncang meski lewat jalan tak rata. Untuk pengisian ulang, hanya bisa dilakukan secara off-board alias baterai harus dilepas dari motor.

Daya yang dibutuhkan ternyata kecil, cuma 400 Watt, jadi rumah dengan daya 1.300 Watt mestinya aman. Karena daya kecil, maka jangan heran jika proses isi ulang butuh waktu sekitar 2,7 jam, tapi dari 0 hingga 100 persen butuh waktu sekitar 6 jam.

Data spesifikasi:
P x L x T: 1.795 x 680 x 1.080 mm (EM1 e:)
1.860 x 680 x 1.080 mm (EM1 e: PLUS)
Jarak sumbu roda: 1.300 mm
Jarak terendah: 135 mm
Tinggi tempat duduk: 740 mm
Bobot kosong: 94 kg (EM1 e:), 96 kg (EM1 e: PLUS)
Tipe motor: In-Wheel Brushless Motor
Power maksimal: 2,3 dk (1,7 kW) @ 540 rpm
Torsi maksimal: 90 Nm @ 25 rpm
Rated power: 0,58 kW
Tipe baterai: Lithium-ion
Voltase baterai: 50,26 V
Kapasitas baterai: 29,4 Ah
Bobot baterai: 10,2 kg
Waktu pengisian baterai: (0-100%) 6 jam / (25-75%) 2,7 jam
Tipe rangka: Underbone
Ukuran ban depan: 90/90-12 44J
Ukuran ban belakang: 100/90-10 56J
Rem depan: Cakram Hidolik 190 mm kaliper 1 piston
Rem belakang: Tromol
Sistem pengereman: Combi Brake System
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Ganda
Jarak tempuh: 41,1 km (WMTC Mode)
Kecepatan maksimal: 45 km/jam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *