OtoConcept.net – Salah satu mantan pembalap MotoGP Casey Stoner memberikan ide menarik tentang bagaimana MotoGP bisa kembali “menggaet” Kawasaki dan Suzuki untuk kembali meramaikan dunia balap.
Meskipun Stoner tidak pernah menjadi pendukung besar pengembangan aero dan downforce saat ini yang membawa MotoGP pada kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya, meskipun hal ini terkadang membawa peningkatan risiko.
Tapi, itu bukan alasan utama Stoner ingin melihat perubahan regulasi teknis. Setelah Kawasaki dan baru-baru ini Suzuki meninggalkan MotoGP itu disebabkan karena tantangan finansial dalam menjalankan proyek di puncak balap dunia.
Juara dunia dua kali bersama Ducati dan Honda ini percaya bahwa diperlukan konsistensi yang lebih besar dalam hal peraturan, berapa lama peraturan harus diterapkan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
BACA JUGA : Ini Dia Perjalanan Karier Pedro Acosta Ke MotoGP
“Kami terus berpikir dan anda tidak bisa menghentikan perkembangan ini. Tapi di kejuaraan prototipe masih ada kemngkinan bisa terjadi,” ungkap Stoner.
Menurut Stoner, dirinya tidak membutuhkan hal-hal seperti ini di jalanan sehingga hal tersebut dapat mengatur apa yang akan dilakukan. Justru yang diperlukan adalah seperangkat aturan yang pada dasarnya berlaku selama 10 tahun.
“Produsen tahu apa yang bisa mereka sisihkan untuk anggaran. Bawa kembali Suzuki, Kawasaki serta pabrikan lain. Mereka tahu peraturannya sama selama 10 tahun, dan mereka tidak akan terus-menerus berada di belakang terlebih mereka sudah tidak punya anggaran,” beber mantan pembalap asal Australia.

Banyak hal yang semua orang anggap sedang bergerak maju. Tapi sejujurnya mereka justru memperlambat dan belum ada satu balapan pun tahun ini yang setiap pembalapnya duduk di kursinya.
BACA JUGA : Pedro Acosta Bakal Satu Tim Dengan Marquez?
“Itu memberi tahu bahwa ada terlalu banyak hal yang terjadi, saya merasa kami terus-menerus mencoba meniru Formula 1 hanya saja kami punya lebih banyak perangkat elektronik,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari upaya untuk meniru F1, balapan sprint telah menjadi tambahan besar pada olahraga ini musim ini dan Stoner mengatakan hal itu tidak boleh dilakukan.
“Seharusnya tidak perlu meniru Formula 1, di gelaran MotoGP jarak antara motor cukup lebar dan dapat memasukkan delapan motor ke dalam satu tikungan saat start dimulai, tapi hal tersebut tidak bisa dilakukan pada F1,” imbuhnya. CHR
Foto : motogp.com