OtoConcept.net – Casey Stoner berpendapat jika Ducati tetap akan diuntungkan dalam penerapan aturan baru MotoGP yang mulai digunakan pada tahun 2027 mendatang. Apalagi saat ini tim merah masih merajai di posisi empat besar teratas klasemen sementara.
Ungkapan dari rider Australia ini tentu saja cukup beralasan, sejak pertama kali dirinya meraih gelar juara dunia MotoGP bersama Ducati di tahun 2007 silam, jadi awal kebangkitan pabrikan motor asal Borgo Panigale, Italia itu di kancah balap kelas premier.
BACA JUGA :Â Jelang MotoGP Aragon, Arbi Aditama Akan Turun di Kelas Moto3
Dan setelah melewati proses tiap tahunnya, kini Ducati semakin kuat mendominasi antara motor dan pembalapnya bahkan pabrikan asal Jepang seperti tidak dapat berbuat banyak.
Di musim 2024 ini saja hingga pekan kesebelas, sepuluh diantaranya telah dimenangkan oleh Ducati. Itu yang membuat Stoner begitu yakin soal aturan baru pada 2027 nanti tidak jadi masalah dan tetap menguntungkan bagi Ducati.

“Saya pikir mereka masih akan tetap diuntungkan. Ducati punya perbedaan luar biasa. Kesenjangan akan lebih besar saat anda menggunakan mesin berukuran lebih kecil. Dan itu bagi mereka akan menjadi besar dari yang ada sekarang ini,” ungkap mantan pembalap 38 tahun ini.
BACA JUGA :Â Thailand Bakal Jadi Seri Pembuka MotoGP 2025 dan 2026
Regulasi aturan baru MotoGP 2027 dinilai Stoner tidak dapat mengatasi solusi akan masalah inti saat ini, terutama dalam hal teknologi yang dilihatnya sudah terlalu maju. Itu berarti pembalap semakin sulit menunjukkan skill balap mereka.
“Bukan soal kecermatan dan kejelian dalam balapan, sekarang di MotoGP semua karena faktor motor. Kita lihat pada segi aerodinamika serta winglet, mereka punya cara untuk menyalip dengan mempertaruhkan pada bagian rem. Saya tidak suka cara berfikir seperti itu,” kata peraih gelar juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini. RTJ
Foto : motogp