OtoConcept.net –Â Setelah kemenangan Francesco Bagnaia yang luar biasa di MotoGP Jepang, Davide Tardozzi, mengomentari duel antara sang juara bertahan dan pemimpin klasemen Jorge Martin yang kini hanya terpaut 10 poin.
Dirinya menggarisbawahi paradoks, bahwa saat ini pembalap asal Turin tersebut tidak cukup hanya dengan memenangi dua kali lebih banyak balapan daripada rivalnya untuk memimpin Kejuaraan Dunia.
BACA JUGA :Â David Alonso Diprediksi Bakal Ke MotoGP 2026
Setelah MotoGP Jepang, Ducati sudah memiliki kepastian aritmatika bahwa salah satu pembalapnya akan duduk di singgasana juara, tetapi pertarungan ‘dalam keluarga’ masih terbuka lebar. Manager tim dari pabrikan Borgo Panigale, Davide Tardozzi, menjelaskan situasi ini kepada GPOne.com.

“Tidak pernah seperti tahun ini, siapa pun yang memenangkan gelar layak mendapatkannya dan siapa pun yang berada di urutan kedua tidak akan kalah. Antara Pecco dan Martin ada rasa saling menghormati yang mutlak, karena mereka berdua tahu kekuatan masing-masing dan Bagnaia tidak takut menghadapi Jorge Martin di Valencia, di mana dia sangat kuat di trek kandangnya,” kata Tardozzi.
BACA JUGA :Â Johan Zarco Hampir Tabrak Quartararo di MotoGP Jepang
Terpaut 10 poin tidak ada artinya ketika masih ada empat putaran tersisa, yang membuat 148 poin diperebutkan. Tantangannya benar-benar terbuka dan harus diperjuangkan, keduanya bisa memenangkannya dan siapa pun yang menang akan pantas mendapatkannya.
“Sungguh paradoks jika kita berpikir bahwa Pecco telah memenangkan 8 balapan dan Jorge 3 balapan, namun dirinya tertinggal 10 poin di klasemen. Ini adalah luka yang terbuka, tapi saya pikir Bagnaia tahu betul hal ini dan saya yakin dia akan bisa memberi kami kepuasan yang layak untuknya dan seluruh tim, karena pada akhirnya Pecco sadar akan nilai tim,” pungkasnya.
Foto : motogp