OtoConcept.net –Â Keren, Pedro Acosta meraih podium perdana di kelas para raja pada MotoGP Portugal minggu kemarin (24/3). Rider Red Bull GASGAS Tech 3 ini mengaku banyak belajar dari Pecco Bagnaia dalam menghemat ban dan menggerakkan motor sehingga kompetitif sampai finish.
“Saya nyaman dengan motor pada balapan kedua dan di Qatar, terutama dalam hal menyalip. Sensasi ini mirip Moto2 dan Moto3. Saya tidak fokus pada lima besar, saya hanya fokus memahami balapan dan apa yang saya butuhkan untuk menghemat ban,” ujar ‘The Shark’ kepada Crash.net.
BACA JUGA :Â Pedro Acosta Akui Menikmati Menyalip Banyak Pembalap
Saat balap di Qatar, Acosta mengaku sangat kesulitan pada akhir balapan. Dirinya pun mencoba meniru pergerakan Pecco di atas motor, karena menurutnya salah satu yang terbaik dalam menghemat ban pada balapan Minggu. Atas alasan itulah dirinya senang karena bisa belajar banyak hal di belakang Pecco.
“Jujur saja, saya belajar banyak dari Pecco soal caranya menggerakkan tubuhnya dan bagaimana dirinya bermain-main dengan sudut kemiringan motor. Melihat cara balap Pecco bermain-main dengan motor dan tubuhnya membantu saya memahami cara mengendarai motor saya,” imbuhnya.
BACA JUGA :Â Marc Marquez : Itu Salah Pecco
Dalam balapan ini, Acosta menjadi pembalap KTM terbaik, membekuk Binder dan Miller yang lebih senior dan membela tim pabrikan. Acosta sendiri uniknya mengaku jauh lebih sulit memetik pelajaran dari duet Red Bull KTM, sementara Bagnaia, yang membela Ducati justru lebih mudah ditiru.
“Saya hanya berpikir untuk menyalip mereka (Miller dan Binder). Saya tidak punya cukup waktu untuk berpikir,” ungkap Acosta, yang kini menjadi pembalap termuda ketiga yang mampu naik podium di MotoGP dalam usia 19 tahun mengalahkan rekor Norick Abe (20 tahun 10 hari). CHR
Foto : motogp.com