OtoConcept.net –Â Salut nih, setelah menjalani prosesi podium yang cukup Menegangkan Acosta terlihat tetap berdiri di atas tangga podium kedua tanpa rayakan selebrasi kemenangan di MotoGP Mandalika Indonesia.
Berbeda dengan Jorge Martin dan Pecco Bagnaia yang merayakan kemenangan dengan tradisinya menyemprotkan Prosecco, sparkling wine yang disediakan Dorna Sports untuk selebrasi. Banyak pihak yakin ini merupakan bentuk protes Acosta kepada FIM Stewards.
Namun ternyata itu salah, ada alasan lain di balik keputusan Acosta tak menyemprotkan Prosecco. Perilaku ini justru sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-Dag/Per/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol. Pasalnya, Acosta masih berusia 20 tahun.
BACA JUGA :Â Giliran Ogiwara Menangkan Race Kedua ATC Mandalika
Pasal 15 dari peraturan ini pun berbunyi, “Penjualan minuman beralkohol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3 hanya dapat diberikan kepada konsumen yang telah berusia 21 tahun atau lebih dengan menunjukan kartu identitas kepada petugas/pramuniaga.”
Mengenai potensi pelanggaran batas minimum ban depan, FIM Stewards akhirnya tidak menjatuhkan hukuman kepada Acosta. Hasil investigasi menyatakan tekanan ban depan Acosta sudah benar sejak awal balapan, dan tekanan yang berkurang sepanjang balapan disebabkan kebocoran di bagian velg.
BACA JUGA :Â Pembalap FIM MiniGP Indonesia Hadir Di MotoGP Mandalika
“Bagaimanapun, kami harus berbahagia karena kami konsisten masuk posisi lima besar, dan tidaklah mudah bertarung dengan para rider Ducati. Kami harus senang karena kami semakin dekat dengan papan atas,” ungkap juara dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 ini kepada GPOne.
“Tim dan perusahaan kami berhak mendapatkan hasil ini karena mereka bekerja gila-gilaan demi membawa motor kami ke papan atas. Kami kian dekat dan saya ingin berterima kasih kepada seluruh tim tes kami, yakni Dani Pedrosa dan Pol Espargaro,” tutup Acosta.
Foto : motogp